Jumaat, Oktober 29, 2010

Catatan Tentang Patah Hati ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

KAU TIDAK SEPERTI DULU
YANG KU KENALI DULU
RUPA HILANG SERI
MANAKAH MANISNYA

KAU TIDAK SEPERTI DULU
YANG KU KENALI DULU
MADAH TAK BERLAGU
MANAKAH GIRANGNYA

PATAH HATI
JANGAN TERDAMPAR SEPI
JANGAN TERSUNGKUR MATI
PATAH HATI
JANGAN LEBURKAN MIMPI
JANGAN MEMAKAN DIRI

BUKANKAH TUHAN CIPTAKAN MALAM
UNTUK BERADU MENANTI SIANG
BUKANKAH TUHAN TITISKAN HUJAN
MENANTI LIMPAH KEMARAU PANJANG

Bait-bait lirik lagu Patah Hati nyanyian Saujana agak kerap juga kedengaran di bibir ini...kadang secara tidak sengaja, pasti lagu ini yang dipilih...entah kenapa sampai jemu adik sepupu mendengarnya...sehingga ianya menjadi tanda tanya...??!!

Sedikit perkongsian...mungkin jua luahan...

Sebuah Catatan

Ini hanya sebuah catatan, ehm… catatan patah hati !! jika mendengar kata itu pasti yang terlintas dibenak saya dan pasti kita semua adalah tentang cinta yang kandas, tentang cinta yang putus sampai disini saja, tentang perpisahan, tentang airmata yang berlinang, tentang perihnya hati seperti dirobek-robek, berdarah-darah, dihiris-hiris, dan semua yang menyebabkan dunia serasa mengalami kiamat kubro, kata nya “lebih baik sakit gigi daripada sakit hati” hahahha adakah patah hati seperih itu lukanya *tanya aja sama diri kamu sendiri * untuk yang kesekian kalinya hati nurani saya menjerit tersepit.
Hati sanubari saya kadang berputar putar menari nari mencari jawapan kenapa cinta yang putus itu diberi judul patah hati, apa tidak ada istilah lain yang lebih indah gitu, misalnya “metamorposis hati” atau “kepompong basi” hahaha… pokoknya jangan guna istilah hati yang patah lah, padahal kan sebenarnya tidak separah itu bukan? tapi sudahlah, apapun istilahnya tetap saja putus kan? jadi tak penting lagi istilah yang penting adalah bagaimana ketika cinta itu kandas, ketika cinta itu tak lagi tersambung, ketika cinta itu tidak lagi mau menjadi milik saya, dan ketika si dia tak mau lagi menjadi tempat penitipan hati saya
Jika begini keadaannya maka patah hati sinonim dengan airmata, iye ke? tak juga, patah hati itu sinonim dengan hikmah, cuba lihat catatan saya dibawah ini:
Ah seharusnya saya bersyukur masih diberi rasa patah ini oleh ALLAH, masih bisa menangis, itu artinya saya masih punya hati kan? bukan hanya sekadar hati, tapi hati yang sensitif,yang lembut dan yang mampu bahagia dan luka, dan airmata yang mengalir ini bisa membersihkan kelopak mata saya yang kusam menjadi bening kembali kerana airmata yang berlinang membawa semua kotoran di mata sehingga bening kembali kelopak mata milik saya bayangkan kalo kita tak nangis sebulan, apa tak perih mata kita, menagislah kerana mencintai ALLAH pada saat kita sendiri… airmata ini lebih bernilai pahala daripada menangisi si dia, orang yang ditangisi tak tahu jika kita nangis.
Maka nikmat yang mana lagikah yang sanggup saya mungkiri, bahkan di dalam air yang berlinang melalui mata ini, ALLAH menitipkan kasih sayangnya.
Kemudian saya mulai berpikir mungkin ada lagi nikmat ALLAH di balik kata patah hati ini, cuba bayangkan, pada saat jatuh cinta kelmarin mendengar suara telefon si dia lebih indah di telinga saya dari suara azan, sms mesra dari sang pujaan hati lebih sering saya baca dan berulang-ulang agar lebih mengerti artinya dan lebih bergetar mencintainya, lalu seberapa sering saya membaca ulang sms-sms dan surat cinta, email dari si dia daripada saya membaca surat cinta dari ALLAH yang tertuang lewat AlQuran? ah sungguh cara mencintai yang salah dan parah.

Dan kini setelah tak ada lagi sms darinya, tak ada lagi suara indahnya, hikmah mulai terlihat bahwa di balik hati yang terhiris berdarah ini ALLAH hendak mengembalikan saya kepada cintanya ALLAH, apa ada cinta yang lebih indah dari cinta sang pemilik nafas ini? tak ada kan, maka nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya mungkiri? di balik patah hati ini ALLAH menyelamatkan saya dari cinta yang salah, sahabat saya bilang “cinta itu berhala jika salah menafsirkan, kita menyembah dan memuja cinta melebihi menyembah dan memuji ALLAH” nauzubillahimindzalik, cinta tak salah mungkin hanya tidak tepat ketika saya lebih mencintai sang pujaan hati daripada mencintai ALLAH.

Ketika saya kehilangan si dia, setiap kali saya ingat dia, saya mulai gelisah, keluar keringat dingin, pening memikir langit kenapa warnanya biru, padahal sudah dari sananya memang biru warnanya, merasa bahwa hanya saya didunia ini yang hatinya patah, maka saya ingat ucapan guru mengaji saya “Dik, hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenang” maka yang saya lakukan kemudian adalah membeli tasbih yang digital agar saya bisa tetap dzikir dimanapun dan bila-bila pun, jika belum tenang juga saya membaca AlQuran sehingga selesai patah hati, khatam saya membaca AlQuran, ah sungguh dari patah hati ini ALLAH mengembalikan saya kepadanya, maka nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya mungkiri. Di tengah patahnya hati, saya khatam Quran dan berzikir lebih banyak lagi, sehingga kualiti keimanan saya automatik meningkat.

Ingatlah bahwa ALLAH maha membolak balikkan hati dan keadaan, jika hari ini ALLAH masih menitipkan cinta maka janganlah menjadikan cinta itu berhala dengan memujanya seolah-olah dunia ini milik berdua, jumlah sms jadi lebih banyak dari jumlah rakaat shalat, jumlah kredit telefon jadi lebih banyak dari ringgit yang kita sedekahkan, duduk berduaan di tempat sepi jadi lebih indah di hati daripada duduk tafakur di atas sejadah dan bermesraan dengan ALLAH dan jika ALLAH membolak-balikkan hati saya dan si dia dari cinta menjadi tak cinta maka ganti kata patah hati dengan syukur hati karena ALLAH lebih mencintai saya daripada si dia, terbukti ALLAH mengambil saya untuk dikembalikan ke dalam ribaanNya, limpahan kasih sayang dari kekasih hati yang baru dan selamanya yaitu ALLAH. Siapa yang tak mahu jadi kekasih ALLAH, tenang, damai, indah, cukup rasanya hidup ini
Saya + ALLAH = Cukup.
ah sungguh nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya ingkari, bahkan hikmah begitu banyak ketika saya melihat kembali catatan dari gempa akibat patahan bumi, eh gempa dari patahan hati yang kelmarin bukan menolak syurga dunia sebelum syurganya ALLAH, tapi ketika saya mencintai Manusia melebihi cinta kepada ALLAH, maka tunggulah hingga ALLAH menegur, takut kan? makanya, jangan keterlaluan lah.

Alfana: Sebuah catatan di atas karya asal daripada sahabat RKI...saya edit sedikit bahasanya dan selebihnya saya kekalkan sahaja kerana sejak setahun dua ini saya rasa hampir jatuh cinta dengan kelembutan bahasa indonesia...namun bahasa ibunda tetap no 2 setelah bahasa Arab menjadi ranking pertama di hati saya...walaupun sekadar di 'copy paste' sahaja, namun ianya ada kaitan dengan diri saya...maka saya terasa ingin dikongsi dan buat muhasabah bersama..moga ada manfaatnya

Khamis, Oktober 28, 2010

Orang yang paling Engkau cintai?

Imam Ahmad menuturkan kisah yang berasal dari Ammar bin Yasir r.a., bahwa suatu hari para sahabatnya sedang menunggunya. Ketika ia keluar, mereka berkata, "Apa yang membuatmu lama sekali, hai Ammar?"

Ammar menjawab, "Aku akan mengisahkan sesuatu kepada kalian, bahwa saudara kalian yang hidup sebelum kalian, yaitu Nabi Musa a.s. berkata, 'Ya Tuhan, sampaikan kepadaku, siapa orang yang paling Engkau cintai?'

Allah Ta'ala bertanya, 'Untuk apa?'

Musa berkata, ' Agar aku dapat mencintainya karena cinta-Mu.'

Lalu Allah Ta'ala berfirman,'Yaitu seorang hamba yang berada di tempat yang jauh atau di ujung dunia tapi bila ia mendengar ada hamba lain di tempat jauh yang tidak dia lihat, dan hamba itu ditimpa musibah maka ia merasa seolah-olah musibah itu juga menimpa dirinya. Jika orang itu tertusuk duri, ia merasa seolah-olah duri itu juga menusuknya. Ia mencintai orang itu hanya karena Aku. Itulah makhluk ciptaan-Ku yang paling Aku cintai.'

Musa bertanya lagi, 'Ya Tuhan, Engkau telah ciptakan makhluk, tapi Engkau masukkan ke dalam neraka atau Engkau siksa mereka.'

Lalu Allah berfirman kepada-Nya, 'Mereka semua adalah makhluk ciptaan-Ku.'

Dia berfirman lagi, 'Tanamlah tumbuh-tumbuhan.' Lalu Musa menanamnya.

Kemudian Allah Ta'ala berfirman, ' Siramilah tanaman itu.' Musa pun menyiramnya.


Firman-Nya kembali. 'Tumbuhlah!' Lalu tanaman itu tumbuh dengan kehendak Allah Ta'ala. Kemudian Musa memetiknya dan mengambilnya. Lalu Allah swt, bertanya, 'Apa yang kamu lakukan terhadap tanamanmu, wahai Musa?'

Ia menjawab, 'Aku memetiknya dan mengambilnya.'

Allah Ta'ala berfirman lagi, 'Apakah ada tanaman yang kau tinggalkan?'

Ia menjawab, 'Ada, yaitu yang tidak baik dan tidak aku perlukan.'

Kemudian Allah swt berfirman, ' Demikianlah, Aku tidak akan mengazab kecuali orang yang tidak mempunyai kebaikan.'"

~~~~~@~~~~

Cinta karena Allah merupakan konskuensi dari cinta kepada-Nya. Oleh sebab itu, mencintai kekasih itu haruslah karena-Nya dan membenci seseorang pun harus karena Dia.

Alfana : Sahabat, semoga cinta kita hanyalah kerana-Nya....

Rabu, Oktober 06, 2010

Sayap Cinta yang Tak Pernah Patah ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Diriku hanya bisa tersenyum mengingat kenangan indah yang takkan pernah kulupakan itu. Saat itu aku berpikir itu adalah jalan terbaik yang diberikan Allah kepadaku. Karena aku sangat berharap, agar Allah menjadikan sosok perempuan yang kucintai sebagai seseorang yang mendampingi hidupku. Dan aku pun juga merasakan kebersamaanku dengan Allah seperti sangat dekat sekali dalam pengawasan dan dukunganNya. Ya, saat itu aku sangat berharap kepada Allah. Tapi, Allah masih berkehendak lain.


Dan Berikut isi surat dari wanita yang kucintai:


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh…

Maha suci Allah. Semua penciptaannya yang indah ini hanya dapat kita nikmati atas kehendak dan cintaNya Yang Maha Agung. Kehidupan yang ada dunia ini juga adalah karunia Allah kepada makhluk-makhluk cipataanNya. Dari kehidupan kecil uniseluler yang tak terlihat hingga kehidupan besar multiseluler yang selalu terlihat dengan sempurna. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kehidupan dengan yang kompleks ini sehingga dapat terus mengecap manisnya ukhuwah islamiyah di antara kita semua.


Ya Rabb, limpahkanlah selalu shalawat dan salam kepada manusia terpilih yang selalu dijaga olehMu. Seseorang yang telah berjasa dalam menyampaikan risalah Islam yang indah ini dengan baik. Seorang khotmul anbiyaa yang berhasil menerangi dunia dengan cahaya agamaMu dari kegelapan jahiliyyah yang menyesatkan. Dialah Nabi besar Muhammad saw yang selalu kami rindukan untuk bertemu dengannya di surga kelak. Allahumma Aamiin.


“Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapaun orang-orang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azabNya.


“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Di manakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku di hari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku”


Kehidupan kan menjadi indah manakala kita selalu menghiasi diri dengan keikhlasan penuh cinta. Cinta akan selalu mengantarkan kita pada kebahagiaan yang haqiqi jika dalam implementasi cinta kita tertuju pada Allah. Selalu mengharapkan ridha dan cinta Ilaahi. Dengan begitu Allah kan memberikan naunganNya kepada kita semua apabila saling mencintai karena keagunganNya.


Akhi, semoga Allah memberikan perlindunganNya selalu kepadamu.

Yang paling utama adalah kuucapkan banyak terima kasih kepadamu.

Jazakallah Khairan Jazaa..


Karena Allah telah menjadikan kau sebagai seseorang yang telah memberikanku sebuah pelajaran terindah dalam hidupku akan arti yang haqiqi dari cinta.

Sepanjang perjalanan hidupku inilah ku bisa mendapatkan kebahagiaan cinta yang sesungguhnya saat melihat dirimu.

Kau seperti pelita cahaya yang menerangi jalan hidupku.

Memberikan cinta dengan penuh ketulusan.

Hingga sebuah motivasi besar keluar melonjak dalam diri.

Untuk bergerak pada titik perubahan yang menyeluruh

Mencintai karena Allah Ta’aala.

Semoga Allah terus selalu menjaga hati orang-orang beriman.


Salah satu tolak ukur tingkatan keimanan seseorang ialah rasa saling mencintainya. Ia mencintai saudaranya karena Allah. Tak lain hanya untuk mendapatkan naunganNya di akhirat kelak. Ukhuwah islamiyah selalu ia jaga dengan semua saudara perjuangannya. Ia memiliki prinsip hidup yang jelas tertuju pada Allah. Seluruh saudaranya memandang dirinya sebagai seorang figur teladan yang patut diikuti. Itu karena ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Ia adalah seorang ikhwan yang rendah hati menempati ruang khusus di relung hatiku.


Dalam sepatah kalimat ini ku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu. Walaupun hati seperti tersayat tak ingin menyampaikan. Tapi, ini harus kusampaikan kepadamu sebagai wujud rasa cintaku kepada Allah melalui dirimu. Sebelum itu perkenankanlah ku meminta maaf atas semua kesalahan diriku kepadamu. Semoga Allah melimpahkan ampunanNya untuk kita semua.


Pekan ini insya Allah ku kan berangkat. Semata-mata perjalanan jauh ini kulakukan untuk terus melanjutkan jihad dalam menuntut ilmu. Selalu berharap mendapatkan tempat yang mulia di sisi para Syuhada. Hanya dengan ilmu kita dapat mudah mendapatkan sesuatu yang tak bisa kita dapatkan sebelumnya dan menjadi lebih mulia dengan perlindungan malaikat yang senang pada orang-orang yang berilmu.


Dalam kesempatan ini ku hanya bisa mengucapkan banyak permintaan maaf. Aku akan mulai menetap disana bersama keluarga tercinta. Dan ini yang harus kusampaikan. Insya Allah di sana ku kan menikah dengan seorang anak teman lama ayahandaku. Pernikahan itu harus kulaksanakan karena itu merupakan wasiat terakhir ayahanda.


Beliau berkata bahwa seseorang itu adalah orang yang paling cocok untukku. Aku mempercayainya karena ku sangat mencintai ayahanda yang telah meninggalkan kami.

Semoga engkau mendapatkan wanita shalihah yang jauh lebih baik mendampingimu.

Terima kasih kuucapkan sebanyaknya karena kau telah menjadi salah satu seseorang yang menghiasi kebahagiaan hidupku.

Jazakallah khairan katsiiran ya akhi…

Uhibbuka fillah…

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh…

================================================


“Ya Allah, kenapa akhir dari semuanya menjadi seperti ini? Berikanlah kepada hamba kekuatan untuk melewati semua ini dengan baik. Jadikanlah ini semua sebagai pelajaran terindah bagiku, Ya Rabb.”


Aku masih terus menangis dengan sesenggukan. Aku masih belum percaya atas apa yang kubaca dari lembaran kertas yang sedang kupegang. Tapi, ini semua memang telah terjadi atas ketentuan Allah. Walaupun diriku belum bisa menerima atas kenyataan yang terjadi. Aku hanya bisa menangis dan terharu membaca surat dari sosok perempuan yang kucintai dan dicintai olehnya.


Tapi aku Harus kuat, sayap sayap ku tak boleh patah. Mencintai merupakan pekerjaan orang-orang yang kuat. Pecinta sejati yang dapat merefleksikan dirinya dalam penumbuhan kepribadian. Karena mencintai adalah pekerjaan yang membutuhkan kepribadian yang kuat. Maka pecinta sejati hanya mengenal bagaimana ia bisa terus menumbuhkan kepribadiannya dalam mencintai kekasih yang dicintainya.


Cinta dan kepribadian merupakan dua kata yang sama-sama saling tumbuh dan berkembang. Seorang pecinta sejati tahu bahwa mencintai adalah pekerjaan jiwa dalam mengatur gagasan, emosi dan tindakan. Dia tahu mencintai adalah pekerjaan yang membutuhkan keputusan yang besar. Karena mencintai itu adalah bagaimana kita dapat memberi sesuatu kepada kekasih yang kita cintai.


Hakikat cinta hanya bagaimana kita memberi pada kekasih yang kita cintai. Memberikan dengan penuh ketulusan. Bagaimana kita dapat selalu memperhatikan dirinya dalam penumbuhan dirinya. Memberikan semangat pelayanan dalam penumbuhan kepribadian dirinya. Merawat dengan kebajikan di setiap aktivitas kehidupannya. Dan melindungi dengan keberanian agar kekasih yang kita cintai dapat selalu tenang dan bergantung dalam kebersamaan dengan diri kita.


Sayap cinta yang tak pernah patah. Hanya seorang pecinta sejati yang tak pernah mematahkan sayap cintanya. Karena kasih yang tak sampai tak pernah menyurutkan rasa mencintai dirinya kepada orang yang dikasihi. Kesempatan itu pasti kan datang kembali. Memberikan yang terbaik untuk kita dalam melakukan pekerjaan jiwa yang agung ini. Maka pecinta sejati selamanya hanya berkata, “Apa yang akan kuberikan?”. Tentang ‘siapa’ yang akan kita berikan itu menjadi sekunder. Karena Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita jika kita mencintai karena keagunganNya.


Kegelapan mulai menyelimuti senja hari yang indah ini. Kulangkahkan kakiku menuju pintu keluar masjid. Aku tetap percaya. Sosok perempuan itu pun turut bahagia dengan kekasih hidupnya sekarang. Dan aku pun selalu percaya. Allah pasti akan memberikan kekasih terbaik untukku dalam melakukan pekerjaan jiwa yang agung. Cinta mencintai karena kebesaranNya untuk mendapatkan naunganNya kelak di hari kiamat nanti.


“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenis-jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh , pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” Ar-Ruum : 21


“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu), bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” An-Nuur : 26


Oleh: Ahmad Wali Radhi

dakwatuna.com


Alfana : Teringat kembali kisah beberapa tahun yang lalu.....

Selasa, Oktober 05, 2010

Corakan di 'kain putih' (Akhir)

Doa di pusara
Lebaran kali ini agak sepi memandangkan ketiadaan salah seorang ahli keluarga yang disayangi. Sepertimana kebiasaan kami menziarahi pusara adinda tersayang dan nenda yang saling berhampiran pada akhir ramadhan. Secara bergilir-gilir, kami menjirus 'air bacaan yaasin ' yang telah dibuat malam tadi di atas pusara sejurus selepas menghadiahkan beberapa doa dan surah kepada mereka yang telah pergi buat selama-lamanya.

Seperti biasa, si adik sibuk bertanya, "Kak ngah, kenapa kene jirus air?", "Kenapa letak pokok/tumbuhan atas kubur?", "Kenapa letak batu nisan?"....Persoalan yang membuatkan diriku berfikir sebelum menjawab...walaupun adik masih kecil, aku tidak mahu memberi jawapan sewenang-wenangnya kerana ia juga secara tak langsung melibatkan hukum dan adat. Secara tak langsung membuatkan aku perlu kepada kajian yang lebih mendalam..Terima kasih adik. (jawapan persoalannya telah kujawab seringkas mungkin padanya mengikut tahap pemikirannya). Sesi soal jawab berlangsung semasa dalam perjalanan pulang ke kereta..yang agak melucukan hatiku, ada pula sebuah pusara yang sarat dengan pokok pisang di atasnya dan keluar pula soalan daripada adik,"Kak Ngah, boleh tanam pokok pisang ke?buah pisang tu boleh makan ke?""Erk...".

Hukum menjirus air di pusara. Klik sini

Persiapan Raya
Memang seronok mempunyai adik sepupu yang sangat rajin membantu.Ku ajak pergi ke pasar untuk mengambil 10kg daging, 100 sarung ketupat dan rempah masakan dengan ditemani pak teh. Alhamdulillah, mujur ada mereka, manela aku larat nak angkat 10kg daging bersendirian. Sebutlah minta tolong apa sahaja, pasti akan dituruti tanpa bantah. Mungkin mengikut jejak ayah dan ibu mereka yang bekerja di dapur hotel (chef), mereka tidak kekok menolong menyediakan juadah hari raya.

Syamil Mukhriz dan Shahir Najmi menolong me'mati'kan sarung ketupat dan mengisinya dengan beras. "Boleh percaya ke diorang buat tu?"soalan yang pernah terjah di telingaku. "Jangan risau, makcikku jadi pemantaunya"jawabku sambil tersenyum..ya, anak-anak muda perlu dilatih untuk belajar semua perkara yang menjadi tradisi keluarga agar tak lapuk di kemudian hari dan dilupakan begitu sahaja. Ikatan kekeluargaan juga dapat dieratkan dan kasih sayang juga turut bercambah mekar. Natijahnya, rendang daging, kuah kacang, masak 'lodey',ketupat, spageti (menu baru hari raya) dapat disediakan dengan cukup perasa dan enak sekali hasil kerjasama semua ahli keluarga yang berkampung di rumahku dua hari sebelum lebaran.


Takbir Raya
Sudah menjadi kebiasaan di tempat tinggal kami, kunjungan jiran-jiran sekampung menziarahi rumah-rumah yang telah dimaklumkan sambil takbir raya beramai-ramai. Ketika inilah kanak-kanak teruja untuk mengikuti rombongan golongan dewasa untuk bertakbir raya. Adik dan abang juga tidak ketinggalan. Sedondon berbaju melayu ungu dan bersongkok, mereka mengikuti pakcikku dan golongan dewasa yang lain menziarahi jiran-jiran sekampung. Kadangkala kami yang tinggal di rumah (golongan perempuan la..) memandang adik dan abang dengan rasa kagum campur pilu...ya la macam anak yatim pula..pandai bawa diri ke mana sahaja.Kagum dengan didikan ochu dan maksu ke atas mereka.

Jalan-jalan Raya
Cutiku tidak lama seperti sesetengah rakan sekerjaya yang lain. Jadi kesempatan yang ada cuba kupenuhkan dengan menziarahi saudara mara, guru-guru dan sahabat handai. Memandangkan saudara mara berkonvoi ke Muar dan aku tidak mengikut memandangkan ada kesempatan di lain masa, maka aku mengajak adik Mukhriz menemani sesi ziarah kali ini. Di dalam perjalanan, semasa menunggu isyarat merah bertukar hijau, adik bertanya,"Kak Ngah, yang biru tu kita panggil apa ye?"sambil jari menunjuk ke arah papan sepanduk besar yang tertera ucapan selamat hari raya daripada pimpinan negeri. "Kenapa?", jawabku sambil berfikir apa yang ingin diucapkannya. "Adik suka yang lambang hijau. Ala...kita panggil apa tu?""Erk..."terdiam ku seketika dan hampir tergelak...bukan apa, tak kusangka umur semuda begitu mengambil tahu juga mengenai isu politik negara. Dahsyat2!

"Sebab itu(rujuk kain rentang) dari pemimpin negeri. Tapi kawasan kat sini hijau tau dik."jelasku."Ooo, mak ayah pun sokong hijau." jelasnya jujur (yela, budak kecik mana tahu tipu kan..). "Kak Ngah sokong yang mana?"tanyanya minta kepastian.Aku hanya tersenyum dan dia memahami penuh makna...

Duit Raya
Memandangkan abang, Shahir Najmi demam panas, aku hanya ditemani adik Mukhriz menziarahi bekas majikanku merangkap guru Al-Quran semasa di Maahad Tahfiz As-Saidiyyah dulu...seterusnya menziarahi sahabat Nisa' di Ampangan. "Berapa RM dapat kumpul?"tanyaku."Adik tak buka lagi..tak elok buka depan tuan rumah."ujarnya."Yup..betul tu.Bukala, kira.."saranku apabila kami sudah memasuki kereta. "RM 8.00"katanya."Alhamdulillah, ok la tu..adik nak buat apa dengan duit tu?"saja ku soal."RM 4.00 adik amik, RM 4.00 lagi untuk abang." Subhanallah,adik masih mengingati abangnya yang demam di rumah dan tak berkesempatan beraya bersama kami. Sifat pemurah, ithar dan eratnya ikatan adik beradik sesama mereka membuatkan aku kagum sekali lagi. Subhanallah.

Merujuk siri sebelum ini :-

Kenapa si adik lebih yakin dan bersemangat daripada si abang ketika solat? Di mana pula si ayah?

Jawapannya...kerana si adik mendapat pendidikan awal di Pusat Asuhan Tunas Islam(PASTI) At-Taqwa manakala abangnya cuma mendapat pendidikan awal di tadika dan sekolah biasa (bukan aliran agama). Alhamdulillah walaupun pakcikku tidak pernah merasa bersekolah aliran agama, tapi kesedarannya untuk menghantar sepupuku ke sana( PASTI) membuahkan hasil. Dua 'produk' yang berbeza daripada 'syarikat' yang berbeza. Tugas pakcikku sebagai pemantau ketika mereka mengerjakan solat agar solat mereka tidak main-main dan mudah ditegur sekiranya berlaku kesilapan.

Khulasah(Kesimpulan)

Begitulah serba sedikit kenangan raya terutamanya bersama adik Mukhriz. Kembali kepada hadith yang kukemukakan pada awal siri sebelum ini, didikan awal kanak-kanak mengenai kepentingan agama sejak kecil sangat penting dalam pembentukannya menjadi insan soleh di kemudian hari. Bukan memandang rendah tadika biasa atau sekolah biasa....namun hakikatnya banyak lagi tugas yang perlu difikirkan dan dimuhasabah bersama (golongan pendidik dan ibu bapa) dalam mencorakkan anak bangsa sama ada menjadi Muslim, Yahudi, Majusi atau Nasrani. Tak kulupa sekalung tahniah kepada guru-guru PASTI yang banyak berkorban menabur bakti walaupun ganjaran di dunia hanya cukup untuk sesuap nasi. Namun ganjaran di akhirat pasti menanti...Insyaallah.(Teringat detik-detik bersama adik-adik PASTI Wildan semasa menggantikan guru tetap mereka cuti bersalin. Bagaimanakah keadaan mereka hari ini? Doaku dari jauh, moga kalian tetap istiqamah di jalan Allah menjadi pemuda pemudi Islam kebanggaan ummah. Ameen).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Nak Kenal Lagi??

Emel = alsalsabil@hotmail.com
YM = zanjabil27@yahoo.com
FS = laislamic@yahoo.com

Great Morning ©  Copyright by RaUDhaH Al-BaAn | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks